Seringkali saya ceritakan di setiap kesempatan saya bisa berbicara di depan publik atau kelas pelatihan semisal Gapura Digital atau seminar-seminar, bahwa dengan Google My Business (selanjutnya saya singkat dengan GMB) saya bisa mendulang rupiah. Dan ide bisnis tersebut tercetus jauh-jauh hari saya dipercaya sebagai Fasilitator Gapur Digital Bandung.
Pernah didamprat Calon Pelanggan
Saat saya menjalankan bisnis online dengan menggunakan GMB ini tidak serta merta berjalan mulus-mulus saja. Suatu hari saya pernah didamprat calon pelanggan. Padahal persoalannya sepele, dia (waktu itu perempuan – kalau tidak salah pegawai pabrik di seputaran Katapang) terjadi pada circa 2016.
Dari ujung saluran telepon — karena seingat saya menelepon ke nomor telepon rumah, mbaknya bertanya.
“Halo … Apa benar ini dengan percetakan buku? Tolong dihitung biaya cetak untuk buku ukuran b5, tebalnya sekitar 140 halaman, cover-nya pakai art paper dan isi bukunya pakai kertas hvs saja, berapa ya kira-kira?”
Dicecar dengan pertanyaan tersebut bukannya saya menjawab dengan tegas dan jelas, yang terjadi justru malah sebaliknya.
“Mmmmm … Sebentar. Gimana-gimana tadi?” balas saya.
Dari ujung telepon, mbaknya memergoki ketidaksiapan saya, akhirnya dia berkata dengan penuh rasa kecewa.
“Ini perusahaan macam apa? Baru ditanya segitu saja nggak becus (Menjawab)!” Brakkk! suara telepon ditutup dengan sedikit kasar.
Meskipun saya tidak tahu rupa dan fisik mbaknya, namun yang terjadi dada saya berdetak kencang merasa menyesal ditambah kaki lemes dan gemetar.
Momentum memilukan di atas seharusnya menjadi cerita sukses saya karena GMB berhasil ditemukan bisnisnya oleh warganet. Ironinya, saya tidak siap melayani.
Seorang kawan berkata, “Kesuksesan adalah pertemuan antara kesiapan dan kesempatan.”
Sekali lagi … Itulah pembelajaran, cukup itu saja dan jangan lagi melakukan kesalahan yang sama untuk yang kedua kalinya.
Awal Cerita Menjadi Pemasar Jasa Cetak Spanduk
2009 hingga 2014 masa-masa di mana saya harus bekerja sebagai layouter di penerbitan bilangan jalan Babakan Sari Kiaracondong kota Bandung. Selama itu saya zig-zag pergi pulang dari Soreang ke Bandung.
Sehingga saya terbiasa melihat kiri dan kanan sepanjang jalan. Terutama di sekitar wilayah yang sudah mendekati tempat tinggal. Ada beberapa toko jasa cetak spanduk atau istilahnya layanan digital printing.
Suatu hari saya terlintas ide, “Gimana kalau saya coba pasarkan jasa cetak spanduk di Online.” Ide itu tanpa riset hanya melintas begitu saja dalam benak.
Justru penemuan-penemuan sebagai bahan riset muncul dari pelanggan sendiri. Seperti misalnya, mereka mager (malas gerak) kalau harus ke luar rumah. Ada juga yang merasa berat kalau harus berangkat ke Pagarsih (salah satu kawasan sebagai pusat layanan jasa cetakan baik offset atau digital printing di Bandung).
Memohon Ijin Memasarkan Jasa Cetak Spanduk Ke Semua Digital Printing Sekitar Soreang
Akhirnya saya mengantongi ijin dari semua pusat layanan digital printing yang ada di beberapa titik di Soreang. Dan sampai dengan hari ini (Senin, 14 September 2020) saya memelihara hubungan agar senantiasa baik dengan mereka semua.
Bisnis Online itu Unik!
Saya katakan demikian karena saya sendiri masih takjub hingga sekarang. Kok bisa sih warganet dalam hal ini pelanggan dari Soreangku Print On Demand datang dari wilayah-wilayah yang tidak diduga sama sekali?!
Dari jamak warganet yang menjadi pelanggan hingga hari ini tidak jarang yang loyal. Ya, mereka menjadi pelanggan tetap saya. Tentu saja ini terjadi karena saya berkompromi dengan keinginan mereka terutama di harga yang sesuai keinginan mereka sebagai pelanggan.
Saya takjub dengan pelanggan karena mereka datang dari tempat yang jauh-jauh. Sebut saja; Pangalengan, Cipelah (perbatasan Ciwidey dengan Cianjur Selatan), Ciwidey, Banjaran serta di bagian Kabupaten Bandung Barat seperti Cililin.
Ini menjadi pembuktian bahwa GMB merupakan alat yang sangat berguna bagi siapa saja yang hendak berbisnis online. Semua yang saya bicarakan ini adalah upaya-upaya sederhana. Emangnya ada yang ribet? Bukan ribet sih – lebih ke tuntutan merogoh kocek. Ya, bila Anda berminat iklan berbayar dalam rangka ingin meningkatkan penjualan, bisa menggunakan Google Ads.
Di dashboard GMB, Google Ads selalu ditawarkan kok … Jadi tidak perlu merasa bingung harus ke mana beriklan pakai Google Ads.
Sekali lagi, pengalaman saya menggunakan GMB ini pure 100% tanpa alokasi biaya beriklan ya. Bahkan hari ini saya tengah melayani pelanggan yang mencetak kemasan untuk produknya berupa Seblak Kering.
Saya tanya alasannya kenapa memilih Soreangku Print On Demand? Dia menjawab dengan tegas bahwa dirinya agak males harus ke Bandung. Tuh, kan … Perilaku pelanggan itu seperti itu 😀 !
Terima Kasih Warganet
Yang terakhir, saya merasa perlu mengucapkan terima kasih atas kepercayaan warganet yang menemukan Soreangku Print on Demand lantas memilih kami untuk pemenuhan kebutuhan akan digital printing khususnya cetak spanduk. Dalam melayani pelanggan, kita senantiasa berusaha memberikan pelayanan prima seperti; bahan spanduk yang layak digunakan, tinta yang digunakan berkualitas, proses akhir yang senantiasa rapi. Takjarang kita menggratiskan biaya desain meskipun tidak jarang ada upaya keras untuk membuat spanduk menjadi menarik mulai dari pemilihan font, kombinasi warna, rekayasa citra dari yang buram menjadi jelas dan lain-lain.
Mungkin itu saja artikel yang lebih ke curhat ini saya sampaikan semoga bisa menjadi artikel yang mendorong Anda melakukan hal serupa dengan pengalaman saya ini.