“Suara nyanyian” Pandemi Covid-19 masih terus berkumandang tiada henti-hentinya. Setiap hari di semua kanal-kanal informasi; internet, sosial media, obrolan tetangga membicarakan virus corona. Tidak terkecuali dengan keluarga saya di rumah.
Work from home … Stay at Home menjadi jargon populer tanpa perlu sosialisasi khusus – masyarakat langsung faham dan melakukannya sekarang ini (Sabtu, 18/4).
Setelah menjalani ini semua setiap orang mulai mengeluh dengan kebosanannya. Lalu, muncul pertanyaan, “Ngapain ya bosen … Duh kok hidup begini amat ya?”
Pun dengan saya. Saya merasa tidak karuan saking mati gayanya dan terpaksa harus tetap di rumah bila nggak perlu-perlu amat untuk memenuhi keperluan di luar rumah.
Isi Waktu dengan Aktifitas yang Kita Sukai
Namun yang jelas … Yang ada di benak saya saat ini buat pembaca yang masih saja merasa bosan karena harus tinggal di rumah … Yuk, kita Isi Waktu dengan Aktifitas yang Kita Sukai.
Mengerjakan Pekerjaan Seni
Ketahuilah bahwa di masa tahun 2000 atau beberapa tahun sebelumnya saya “berkenalan dengan dunia penerbitan”. Bukan sebagai penulis buku, tapi lebih ke orang di belakang produksi buku. Waktu itu, yang mendorong saya harus bekerja adalah adanya keinginan untuk berumah tangga.
Akhirnya, bertemulah dengan dunia penerbitan. Saya masih ingat dengan bekal nol saya datang ke tempat bekerja seorang teman, kantor penerbitan buku. Penerbitan ini bernama Epsilon Grup, unit perusahaan yang terbilang sukses meraup keuntungan dari menjual buku-buku semacam LKS atau Lembar Kerja Siswa dan Buku Persiapan Menghadapi Ujian Negara serta Kumpulan soal-soal Ulangan tingkat Sekolah Dasar.
Di perusahaan inilah saya mengenal dunia tata letak buku. Saya kira mengerjakan tata letak buku itu cukup menggunakan Microsoft Word ternyata tidak.
“Coba kamu pelajari ini deh ... Kalau sudah bisa datang lagi ke sini (maksud teman saya kantor Epsilon),” instruksi teman kepada saya di awal melamar kerja saat itu.
Kata tunjuk, “ini” yang dimaksud teman saya tersebut adalah Pagemaker. Saya lantas bertolak ke toko buku untuk membeli buku referensi Cara Menggunakan Software Pagemaker. Taklama berselang, saya pun memberanikan diri datang lagi ke tempat saya melamar kerja dan alhamdulillah diterima.
Selanjutnya, secara bertahap — saya mengenal dan mampu mengoperasikan piranti lunak lainnya untuk pekerjaan tata letak buku (book layout). Ada 2 softwares, yaitu; Adobe Photoshop termasuk inDesign dan CorelDraw.
Hingga hari ini saya masih menggunakan CorelDraw dan Photoshop untuk melayani pelanggan saya yang hendak mencetak spanduk. Sebagian hasil garapan layanan jasa tersebut saya kumpulkan di Instagram. Nah, bagi saya ini pekerjaan seni karena tidak jarang saya harus memikirkan; tipografi, warna, latar belakang agar nampak ‘nyeni’ dan pelanggan langsung suka dengan spanduk yang saya kerjakan tersebut.
Pekerjaan seni bernama Soreangku Print On Demand ini sudah 3 tahun saya buka layanannya. Dan Alhamdulillah — meskipun tidak setiap hari hampir bisa diperkirakan setiap akhir pekan ada saja pekerjaan membuat spanduk harus saya kerjakan.
Jadi, saya terbilang mampu mengimbangi kebosanan dengan pekerjaan. Tapi ingat, pekerjaan ini jangan malah membuat kita terpaksa, tapi harus benar-benar kita suka mengerjakannya.
Istilah Pekerjaan Seni sudah lama saya pakai, dulu tidak lama setelah saya mengenal CorelDraw serta seiring dengan muncul dan menjamur distro clothing di tahun 2000-an — saya sudah membuat kartunama ditambahi kata, “JANNAH ~ Pekerjaan Seni” yang seolah-olah itu sebuah brand perusahaan yang mengerjakan bidang design grafis serta artwork.
Ya … Masih nyambung lah dengan pekerjaan jasa cetak spanduk yang hari ini masih mengisi keseharian saya.
Berbagi dengan yang kita bisa berikan
Langkah selanjutnya yang bisa kita lakukan dalam upaya mengisi waktu … Cobalah berbagi dengan yang kita bisa berikan. Suatu hari di tengah-tengah saat kita semua menghadapi krisis virus corona, seorang pelaku UMKM menghubungi saya via WA, inti dari pesannya, meminta tolong diajari pemanfaatan digital marketing.
Tanpa berlama-lama, saya langsung hampiri dan saya coba berbagi pengalaman seputar digital marketing. Pak Adang – pelaku UMKM Melati Telor Asing Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung – mendapatkan edukasi serta penguatan agar semangat jualan online apalagi di situasi pandemi covid-19 seperti sekarang.
Langkah berbagi lainnya yang bisa dilakukan seputar berbagi dengan apa yang kita bisa berikan, yaitu; menerima undangan untuk mengisi kelas online.
Beberapa waktu yang lalu, Gapura Digital Bandung meminta saya untuk berbagi tentang Google My Business. Saya pun mengiyakan permintaan tersebut. Dengan menggunakan Google Hangout Meet, saya pun mengisi kelas online beberapa waktu yang lewat kemarin (Selasa, 7 April 2020).
Beres-beres Rumah
Belum lama ini saya pernah merapikan ruangan tempat saya beraktifitas yaa bisa dibilang kantor ala ala 😛
Padahal hanya sekadar membersihkan debu akan tetapi ternyata tidak cukup hanya 1 atau 2 jam. Hampir seharian saya beres-beres rumah padahal ruangan kecil (2 meter). Ternyata benar, kesibukan tersebut mampu menghilangkan rasa bosan. Coba aja 😀
Jualan Online
Sejak tahun 2014 semenjak perusahaan terakhir tempat saya bekerja dari 2009 merumahkan saya dengan alasan perusahaan tengah merugi dan perlu adanya perampingan pekerja — saya sudah berjualan dalam jaringan alias online.
Waktu itu barang yang saya jual 2 jenis; alquran (meskipun saya dirumahkan saya tetap mencoba berjualan produk dari bekas kantor ini), produk lainnya adalah madu.
Adapun hari ini saya masih jualan online memanfaatkan marketplace, website, Google My Business, Chat messenger dan media sosial. Terasa efektif ketika kita merasa bosan karena harus #wfh — salah satu solusinya Isi Waktu dengan Aktifitas yang Kita Sukai. Baik. Selamat beraktifitas!